Minatku adalah mengamati.
Meskipun terdengar aneh tapi aku senang mengamati banyak hal, terutama manusia.
Aku senang melihat bagaimana orang ini dan orang itu berinteraksi satu sama
lain, kenapa dia memakai baju cerah hari ini, kenapa dia berwajah itu pagi ini,
dan hal-hal lain yang bisa menarik perhatianku. Aku mungkin terlihat seperti
orang yang menilai orang dari luarnya saja, tapi sesungguhnya aku hanya
menyimpannya untuk diriku sendiri, untuk kuimajinasikan. Yah, memang terdengar
semakin aneh.
Minatku berhubungan satu sama
lain, dan minatku mengamati manusia berhubungan dengan minatku untuk menulis.
Aku suka membayangkan temanku yang satu ini, mendengarnya bercerita,
mendengarnya berbicara tentang mimpi-mimpinya, dan aku sudah membayangkan
jalannya menuju mimpinya. Aku mengimajinasikannya dalam kepalaku, menuliskannya
sebagai sebuah cerita, dan menghadiahkannya padanya sebagai sebuah doa.
Hanya sekedar mengamati bisa
mendatangkan banyak hal, dari hal yang paling kecil seperti membantu
menghabiskan waktu saat mengantri, menunggu datangnya makanan, atau sampai
memperkaya tulisanku dan membuat waspada karena kita tahu karakter orang dari
hasil imajinasi sementara kita terhadap orang tersebut. Mengamati itu murah
bahkan gratis, semua bisa melakukannya, tentu saja jangan ada niat buruk dalam
melakukannya. Dari mengamati kita bisa menjadi siapa saja, bisa menjadi penulis,
bisa menjadi seorang aktor, pelukis, menjadi seorang orator, motivator bahkan
seorang diplomat.
the great advantage of being writer is that you can spy on people.
You’re there, listening to every word, but part of you is observing. Everything
is useful to a writer, you see every scrap, even the longest and most boring of
luncheon parties –Graham Greene-
PS: Akhirnya aku ngepost juga, tapi kali ini sekedar untuk membagi tugas Filsafat Ilmu biar dibaca banyak orang....keke...
Sebenarnya tugas ini harusnya dipost di FB, namanya Bandung School, tapi kebetulan harus banyak yang komen sementara punyaku belum ada satupun yg komen. Padahal komen mempengaruhi nilai. hiks... yah sudahlah...
No comments:
Post a Comment