Art
of War karya Sun Tzu. The Republic karya Plato. Canon of Medicine karya Ibnu
Sina. Wealth of Nation karya Adam Smith. Das Kapital karya Karl Marx. Semuanya
adalah karya sastra dalam ilmunya masing-masing. Dan semuanya mampu mengubah
dunia yang ditempatinya. Art of War dari China menjadi rujukan bagi Napoleon
Bonaparte menginvasi dunia, The Republic dari Yunani mengguncang dunia filsafat
politik dan memberikan pandangan baru dalam ilmu kenegaraan, Canon of Medicine dari
Arab menjadi dasar ilmu kesehatan oleh seluruh dokter di dunia. Wealth of
Nation dari barat memberikan perspektif baru dalam ilmu ekonomi dan bahkan
merujuk ke ideology baru yang paling menyebar luas di dunia saat ini. Das
Kapital melawannya dengan memberikan efek besar berupa ideology besar yang
mengarah ke Perang Dunia 2. Masing-masing hanyalah sebuah buku, berbahan kertas
atau perkamen, ditulis dengan pena dan tinta, namun buku-buku ini memiliki
kekuatan tak terlihat yang mempengaruhi jutaan umat manusia.
Ideologi
liberalisme, kapitalisme, marxisme, komunisme, darimanakah semua itu berasal?
Semuanya dari pemikiran beberapa orang yang mereka tuangkan ke dalam tulisan
dan mereka publikasikan.. Saat ini pemikiran mereka menjadi rujukan dunia dalam
system pemerintahan, namun dulu pemikiran itu dicemooh banyak orang. Mereka
dibilang ‘gila’, ‘sinting’ dikutuk banyak orang atas ide-ide mereka yang
menabrak batas-batas social, dan moral yang ada saat itu. Namun mengapa kita
sampai saat ini masih menggunakan ideology tersebut? Jelas karena ide-ide
tersebut tidak hanya terkukung dalam otak mereka saja, namun karena mereka
tuliskan, mereka bagikan dan ide tersebut sampai pada orang ‘gila’-orang ‘gila’
di tempat lain, di waktu yang jauh kemudian menyetujui/menyukai ide tersebut
dan dengan kekuatan mereka mengaplikasikan ide tersebut dalam kehidupan orang
banyak, sukarela ataupun tidak.
Pemikiran.
Manusia dilahirkan dengan kemampuan untuk berpikir dari hal-hal yang paling
konyol sampai hal yang besar dan serius. Tapi manusia berpikir, anugerah yang
luar biasa dari Tuhan yang membedakannya dari makhluk-makhluk ciptaanNya yang
lain. Namun yang ingin disampaikan disini adalah bagaimana pemikiran tersebut
bisa sampai kepada orang lain?
Apakah
pernah kalian merasa tidak puas akan sesuatu? Tidak suka akan sesuatu?
Pernahkah kalian sampaikan kepada orang mengenai ketidaksukaan tersebut? Jika
tidak, maka selamat! Dunia kalian mungkin takkan pernah berubah dan terus
berjalan dengan mengecewakan kalian. Namun jika kalian utarakan pada orang
tersebut mengenai ketidaksukaan itu, kemudian orang tersebut tak menanggapi dan
mencemooh kalian apakah kalian akan berhenti begitu saja?
Tuliskanlah.
Sampaikanlah pada orang lain. Carilah segelintir orang yang berpikiran sama
dengan kalian. Dengan begitu mereka juga memiliki kesempatan untuk merubah
dunia mereka. Mungkin kalian akan dikutuk, dikecam, dikatakan tidak menghargai
batas-batas yang ada, atau sebaliknya dikatakan tak menghargai kebebasan. Ini
era demokrasi, dimana kalian takkan dibunuh karena menuliskan beberapa patah
kata saja. Yah terkecuali jika kalian menuliskan tata cara membunuh Presiden
Obama, mungkin dalam beberapa jam secret service langsung menangkap kalian di
kostan kalian masing-masing.
Pemikiran
merupakan ilmu, maka seperti kata Imam Ali bin Abi Thalib, “Ikatlah Ilmu dengan menuliskannya.” Biar tak hilang begitu saja
begitu kita tak ada di dunia ini lagi.
“We are told to
remember the idea, not the man, because a man can fail. He can be caught, he
can be killed and forgotten, but 400 years later, an idea can still change the
world. I’ve witnessed first hand the power of ideas, I’ve seen people kill in
the name of them, and die defending them… but you cannot kiss an idea, cannot
touch it, or hold it… ideas do not bleed, they do not feel pain, they do not
love…”-Evey Hammond from “V for Vendetta” (2006)
Satu
quote lagi!
“Gajah mati
meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan karya”-Forum Lingkar Pena J
No comments:
Post a Comment